Yes God Yes -Siapa bilang persoalan yang dihadapi remaja ringan selalu ringan? Masa remaja sejatinya masa yang paling rawan dalam fase kehidupan setiap orang. Yang dihadapi bukan sekadar masalah percintaan dan liku-likunya.
Tetapi juga masalah pemberontakan dan pencarian jati diri. Dua yang terakhir ini jelas bukan sesuatu yang ringan. Pemberontakan dan pencarian jati diri berangkat dari masalah eksistensi.
Bagaimana remaja mencari, menemukan, dan menerima diri dan seksualitasnya, lantas bagaimana ia bersikap dan merespons lingkungan dan nilai-nilai yang membentuknya, termasuk tentunya nilai-nilai moral dan agama.
- ‘The Breakfast Club’: Drama Remaja 80-an yang Relevan Sepanjang Masa
- 9+ Rekomendasi Film Malaysia Terbaik, Tiga Melibatkan Aktor Indonesia
- 9+ Rekomendasi Film Spanyol Romantis Terbaik dan Membius
- 9+ Rekomendasi Film Spanyol Romantis Terbaik dan Membius
- 10+ Film Semi India Paling Seru dan Mendebarkan
Cukup berat kan? Inilah kiranya yang ditampilkan dalam drama remaja ‘Yes God Yes’ yang tayang di Netflx pada 2019. Jadi film ini memang film remaja yang lumayan berat, lho. Wajar kalau film ini sempat jadi kontroversi.
Sinopsis
‘Yes, God, Yes’ bertutur tentang Alice, seorang remaja perempuan yang tengah menghadapi perubahan dalam tubuhnya dari anak-anak ke masa remaja. Bukan hanya perubahan pada organ genitalnya, tapi gairah dan kenikmatan yang didapatkan dari organ reproduksi tersebut.
Ingin mengeksplorasi gairah dan seksualitas tetapi selalu diganduli perasaan berdosa. Tradisi Katolik yang demikian kuat dalam keluarganya menganggap seksualitas adalah sesuatu yang tabu, tidak untuk dibahas secara lugas. Seksualitas adalah persoalan pribadi.
Masalahnya sebagaimana remaja umumnya, hal-hal yang ditabukan justru membuatnya makin penasaran dan seperti ada dorongan untuk melakukan pemberontakan. Akhirnya pemberontakan itu hanya bisa dia lakukan melalui obrolan secara grup online.
Ketertarikan secara seksual kepada lawan jenisnya mulai muncul. Alice mulai membayangkan hal-hal erotis dengan Chris (Wolfgang Novogratz), salah satu murid di sekolahnya.
Meskipun begitu, jelas ‘Yes God Yes’ bukan film porno. Melainkan film yang mempertanyakan seksualitas dan nilai-nilai moral agama tertentu. Berat tapi dikemas dengan ringan dan menarik, ada balutan unsur komedi ringan yang asyik.
Sutradara Karen Maine berhasil mengeksekusi gagasan mendamaikan nilai moral dan hasrat seksual melalui karakter Alice, remaja lugu, yang ingin menggugat nilai-nilai moral.
Deretan Pemain ‘Yes, God, Yes’
Keberhasilan Karen Main dalam menampilkan kritikan dan gugatan terhadap agama dan nilai-nilai moral tertentu secara lembut dan tersamar inilah tampaknya yang membuat film ini disukai.
Penonton tidak disuguhi khotbah pemberontakan eksistensial maupun ceramah agama yang membosankan. Wajar kiranya ketika film ini mendapatkan rating yang cukup baik, yaitu 93% di Rotten Tomatoes dan 6,3 di IMDb.
Meski premisnya cukup berat, tetapi disampaikan melalui jalan ceritanya yang ringan dan sangat realisitis membuat semua penonton merasa relate dengan film ini.
Jangan lupa semua itu tak akan berjalan mulus tanpa para pemain yang sukses membawakan perannya masing dengan pas. Natalia Dyer yang memainkan peran sebagai Alice, bermain sangat baik. Mampu menjadi remaja sekolahan yang polos, lugu, dan kikuk.
Selain dua karakter utama, ‘Yes God Yes’ didukung sejumlah pemain keren yang memperkuat penokohan dan pengisahan. Setiap karakter tampil dengan cerita dan rahasianya sendiri masing-masing tentang gairah dan orientasi seksual.
Persoalan kepercayaan kepada Tuhan menjadi masalah pribadi yang tentunya setiap orang punya pengalaman dan persepsi yang berbeda satu sama lain. Inilah yang membuat karakter dan penokohan film ini kompleks dan seru, tak mudah ditebak.
1. Natalia Dyer sebagai Alice
Alice adalah seorang remaja taat ajaran agama dan tumbuh dalam tradisi Katolik yang taat. Ia dikejar rasa berdosa dan cemas sekaligus melakukan pemberontakan diam-diam saat merasakan gairah seksual di tubuhnya menguat.
Tentunya semua perasaan cemas, berdosa akan ancaman siksa neraka agama merupakan persepsi dia sendiri yang dibentuk atas apa yang didengar dari lingkungan terdekat.
2. Wolfgang Novogratz sebagai Chris
Chris adalah pemuda taat beragama, setidaknya secara tampilan visual dan aktivitasnya. Salah satunya dia menjadi ketua retret gereja di sekolah yang sama dengan Alice. Dia adalah fugur siswa teladan karena kesalehan, ketampanan dan prestasinya di bidang sepak bola.
Didukung pemain lainnya yang memperkuat jalannya cerita.
3. Parker Wierling sebagai Wade
4. Susan Blackwell sebagai Gina
5. Timothy Simons sebagai Father Murphy
6. Francesca Reale sebagai Laura
‘Yes God Yes’ dan Fakta-fakta yang Mengitarinya
‘Yes, God, Yes’ diadaptasi dan dikembangkan dari film pendek dengan judul sama yang dirilis dua tahun sebelumnya, tepatnya tahun 2017.
Setelah diputar perdana di SXSW Film Festival 2019, ‘Yes, God, Yes’ dirilis di bioskop dan layanan streaming video pada Juli 2020.
Kalau kamu ingin menonton streaming ‘Yes, God, Yes’ Sub Indo silakan klik di sini.
Bila kamu sudah tidak menemukan ‘Yes, God, Yes’ di Netflik kamu bisa menontonnya di Google Play Movies dan Apple TV.
Data film
‘Yes, God, Yes’
Durasi 77 menit
Sutradara Karen Maine
Produksi Maiden Voyage, RT Features dan Highland Film Group
Cast Natalia Dyer, Wolfgang Novogratz, Timothy Simons, Susan Blackwell
Genre Drama, komedi
Rotten Tomatoes menempatkan film ini di posisi Rating 93%
Sedangkan (IMDb) memberi nilai 6,1/10.
Catatan Penulis
Kalau kamu ingin nonton film melalui layanan video streaming yang aman, gunakan Virtual Private Network atau (VPN) Mantap. Dengan VPN ini data kamu dijamin tidak ada yang akan mencuri. Kamu dapat menonton film-film dari seluruh dunia tanpa perasaan was-was datamu disadap.
Yuk, download VPN Mantap, klik di bawah ini.