Sejarah Penggunaan Gas Air Mata Hingga Jadi Lahan Bisnis

Gas Air Mata Efektif Pecahkan Konsentrasi Massa

Sejarah Penggunaan Gas Air Mata Hingga Jadi Lahan Bisnis – Aksi demonstrasi menjadi pilihan terakhir, ketika aspirasi tak lagi didengar oleh pemerintah. Tak jarang, aksi demonstrasi itu berujung dengan kerusuhan.

Untuk membubarkan para demonstran yang sudah bertindak anarkis, aparat menggunakan sejumlah alat dan senjata. Salah satu yang paling jamak digunakan untuk memecah konsentrasi massa adalah gas air mata.

Gas air mata mampu membubarkan kerumunan massa atau demonstran, dengan kemampuannya yang efektif namun tidak mengakibatkan korban jiwa.

Namun dalam beberapa kasus, kematian terjadi akibat kepanikan massa yang lari menghindari gas air mata, kemudian terjatuh dan terinjak lainnya.

Gas Air Mata memiliki kandungan senyawa kimia utama bernama chlorobenzalmalononitrile. Senyawa kimia tersebut dimodifikasi dengan halogen sintesis, agar bisa ditembakkan melalui granat atau spray.

Baca Juga:

Senyawa dalam gas air mata ini bisa mengakibatkan efek iritasi mata dan kulit, susah bernafas, pendarahan hingga kebutaan.

Nama lain dari Gas Air Mata ini adalah, lachrymator yang berasal dari bahasa latin lacrima yang berarti air mata.

Lalu bagaimana awal mula penggunaan gas air mata, hingga menjadi senjata efektif aparat saat demonstrasi berbuah kerusuhan?


Awal Mula Penggunaan Gas Air Mata

Dalam masa-masa Perang Dunia I, gas air mata sangat ampuh memukul mundur barikade tentara.

Saking ampuhnya efek dari gas air mata ini, membuat pasukan pun akan lari pontang panting mengabaikan perintah komandannya.

Penggunaan Senjata Kimia di Perang Dunia
Gambar: All Posters

Adalah seorang ahli kimia asal Perancis lah yang pertama kali menemukan dan membuat Gas Air Mata.

Tujuan awal diciptakannya gas air mata adalah untuk mengontrol kerumunan massa atau tentara. Hal ini pun masih berlaku hingga saat ini.

Dilansir dari Wikipedia, gas air mata pertama kali digunakan sebagai senjata saat perang dunia pertama.

Granat berisi gas ini digunakan dalam perang “Battle of the Frontiers”. Peristiwa perang ini terjadi pada Agustus 1914, di daerah perbatasan antara Perancis dengan Wilayah Kekuasaan Jerman.

Tentara Perancis memasukkan gas air mata ini ke dalam granat berukuran 26 millimeter. Mereka melemparkannya ke barisan tentara Jerman, tanpa terdeteksi. Setiap granat mampu mengeluarkan 19cm3 gas air mata.

Baca Juga: Sejarah Terjadinya Perang Dunia II

Kesuksesan penggunaan Gas Air mata, membuat pihak militer sekutu memesan senjata ini. Pemesanan gas air mata dalam jumlah besar ini pertama kali terjadi pada November 1914.

Pihak Jerman pun tidak tinggal diam. Mereka membuat senjata yang sama dengan konsep Gas Air Mata.

Mereka memanfaatkannya dalam bentuk rudal dan peluru tank. Oktober 1914, tentara Jerman menembakkannya saat menghadapi pasukan Inggris, di Neuve Chapelle.

Tahun-tahun berikutnya, pengembangan senjata pun dilakukan dengan memanfaatkan bahan dan konsep gas air mata. Penggunaan senjata kimia yang tidak terkontrol pun membuat perang semakin buruk.

Akhirnya pada 1925 dibuat sebuah perjanjian bernama Geneva Protocol, yang melarang penggunaan senjata kimia termasuk Gas Air Mata dengan bahan berbahaya.


Gas Air Mata Menjadi Ajang Bisnis

Meski sudah dilarang penggunaan senjata kimia, termasuk Gas Air Mata, pengembangannya tidak berhenti sampai di situ.

Tak lagi digunakan untuk perang dengan kandungan yang sangat beresiko pada organ manusia, dilakukanlah modifikasi.

Chemical Warfare Service US Army yang dikepalai oleh Amos Fries melihat potensi besar dari Gas Air Mata ini. Pada “Interwar Period” sekitar tahun 1921, Amos membayar sejumlah pengacara dan juga para pengusaha untuk membuat pasar komersil Gas Air Mata.

Demonstran Tangkal Gas Air Mata Dengan Raket
Gambar: Reddit

Dengan berbagai pengembangan, Amos Fries menjadikan gas air mata sebagai senjata yang tak hanya digunakan untuk militer, tetapi juga kepada masyarakat sipil.

Baca Juga:

Pada akhirnya gas air mata digunakan untuk meredam aksi massa yang sering bergejolak pada saat itu. Lahan basah dengan keuntungan setinggi langit pun terbuka lebar dengan peran Gas Air Mata.

Tahun demi tahun berikutnya, tercatat ada salah satu produsen Gas Air Mata yang terkenal. Adalah Lake Erie Chemical Company, yang mampu menjadi produsen tertua dan terbesar Gas Air Mata. Perusahaan ini memiliki pembeli tetap dari berbagai negara di dunia.

Lake Erie Chemical Company sendiri didirikan oleh seorang veteran Perang Dunia I bernama Kolonel Byron “Biff” Goss. Perusahaan ini sekarang sudah berusia 90 tahunan, setelah didirikan pada tahun 1930-an.

Dalam 20-an tahun belakangan, penjualan Gas Air Mata mengalami kenaikan yang sangat pesat. Lebih banyak dipergunakan dalam aksi demonstrasi ketimbang perang militer. Indonesia pun termasuk salah satu negara yang menjadi pelanggan tetap Gas Air Mata.

Masker Gas Air Mata
Gambar: The Atlantic

Perawatan dan Pertahanan dari Gas Air Mata

Gas Air Mata menjadi momok para demonstran saat digunakan oleh aparat. Namun mereka memiliki cara-cara tersendiri untuk menjinakkan efek Gas Air Mata.

Beberapa orang menutupi hidung dan mulut menggunakan baju atau kain. Selain itu, pasta gigi juga mereka gunakan untuk mengurangi iritasi, dengan mengoleskannya di sekitar mata.

Baca Juga: 

Jika anda melihat kerusuhan yang pecah di Hong Kong, para demonstran berhasil menonaktifkan Gas Air Mata yang ditembakkan oleh aparat.

Mereka menggunakan air yang ditumpahkan ke selongsong granat Gas Air Mata itu. Granat tersebut pun tidak berfungsi setelah terendam oleh air.

Agar air yang dituangkan tidak melebar dan asap tidak menyebar, para demonstran memanfaat cone rambu lalu lintas. Para demonstran sekarang bahkan menggunakan masker khusus saat berdemo.

Pasta Gigi Untuk Mengurangi Paparan Gas Air Mata Secara Langsung
Gambar: Kapan Lagi

Tidak ada obat pasti ketika sudah terpapar oleh Gas Air Mata. Membersihkan sisa-sisa gas yang menempel di tubuh dengan air adalah tindakan yang sangat direkomendasikan.

Mengoleskan pasta gigi dan kemudian membasuhnya juga sangat efektif. Pasta gigi memiliki sifat yang mampu menyerap partikel-partikel kecil dari gas air mata.

Partikel gas air mata itu diserap oleh pasta gigi, sehingga mengurangi paparan secara langsung ke mata. Sehingga kemudian mudah untuk dibersihkan dengan dibasuh dengan air.