Bagi penonton setia John Wick, pasti film ketiganya ini sudah dinanti-nantikan. Namun bagi yang belum mengenalnya, sebaiknya menonton dulu film pertama dan keduanya. Sekilas info, John Wick adalah pembunuh bayaran yang sudah berhenti alias pensiun. Sayangnya, masa tenang John Wick tidak berlangsung lama, karena ia terlibat masalah dengan mafia Tarasov Syndicate, yang kemudian menaruh harga 2 juta dollar untuk kepalanya.
Di film keduanya, setelah ia membunuh seorang anggota penting bernama Santino di hotel Continental (yang merupakan tempat terlarang untuk melakukan bisnis bunuh membunuh itu) ia kini dicari oleh gerombolan pembunuh bayaran karena berstatus exCommunicado dan ada imbalan 14 Juta dollar atas kepalanya. Sebagai seorang mantan pembunuh bayaran yang kini diburu, mampukah John Wick menyelamatkan diri?
Super Assassin

Di tengah film superhero yang dihias adegan pertempuran fiktif yang meriah, dan berwarna-warni, pertarungan serta baku tembak dalam John Wick terasa berbeda namun khas, sama seperti film-film terdahulunya, gelap namun presisi dan terkoreografi dengan indah.
Film ini dibuka dengan Wick (Keanu Reeves) yang mencoba untuk mengamankan anjingnya dan mengambil persenjataan untuk persiapan sebelum perburuan 14 juta dollar atas dirinya dimulai. Ia punya waktu hanya satu jam saja sebelum semua pembunuh bayaran boleh mulai menembak. Pertempuran pertama pun berlangsung di perpustakaan pusat New York, yang membuat chaos seisi kota.
Satu demi satu pembunuh bayaran mendatanginya, yang menunjukkan betapa serius film ini digarap, karena keseluruhan karakter-karakter baru ini diperankan oleh aktor dan aktris kelas dunia, antara lain Bowery King yang diperankan oleh Laurence Fishburne, Sofia yang diperankan oleh Halle Berry, Asia Kate Dillon sebagai sang Adjudicator, pejabat tinggi di lingkaran pembunuh bayaran, dan tentu saja, musuh terpenting John Wick yang dinanti-nantikan penonton di Indonesia yaitu duet Kang Cecep Arif Rahman dan Kang Yayan Ruhian, dipermanis dengan Keanu Reeves yang berbicara Bahasa Indonesia di tengah-tengah pertarungan tersebut.
Explosive Trilogy

Bagi penonton yang berharap storyline yang dalam di sini, lupakan, karena dari sepuluh menit petama, John Wick 3 langsung dipenuhi dengan adegan action yang non-stop dan over-the-top, serta bisa dikategorikan rating hanya untuk orang dewasa, karena penuh dengan darah, adegan baku hantam yang luar biasa brutal, dan tentu saja kekerasan dengan senjata api yang tidak habis-habis.
John Wick memiliki sebutan Baba Yaga (atau Boogeyman) sejak film pertamanya, yang menunjukkan bahwa percobaan untuk membunuhnya tidak pernah berhasil, tapi apakah di film ketiga ini ia masih bisa bertahan?
Banyak orang yang agak ragu apakah John Wick bisa mengulang atau bahkan melebihi kesuksesan film pertama dan keduanya, atau malah film ini bakal gagal total di pasaran. Tapi setelah menyaksikan film ini, dijamin penonton bakal terbuai oleh adegannya yang cepat, brutal, dan non-stop.
Sebagai film ketiga dalam trilogi, film ini mampu menyajikan aksi yang sama atau bahkan lebih seru daripada film sebelumnya, dan menempatkannya dalam jajaran film wajib nonton di pertengahan tahun 2019 ini. Jangan sampai terlewat!
Bangga Indonesia

Pada saat screening di Plaza Indonesia XXI, Selasa (14/05/2019) lalu, salah seorang dari duo assassin mematikan di film John Wick 3, Kang Yayan Ruhian mengadakan konferensi pers dan berbagi cerita seru selama syuting.
Namun yang menarik perhatian adalah penggunaan dialog Bahasa Indonesia saat Kang Yayan dan Kang Cecep bertarung mengadu silat dengan bela diri barat, Awalnya tidak ada rencana dialog seperti itu (Bahasa Indonesia), tapi disela-sela fighting ada ritme, ada jeda. Mereka mungkin melihat momen itu bisa dimasukkan dialog, jelas Kang Yayan kepada awak media.

Tak hanya terlibat dari segi korografi pertarungan, Kang Yayan dan Kang Cecep pun dilibatkan langsung mengenai dialog seperti apa yang akan dipakai. Dialog yang cocok disela-sela koreografi tersebut, saya sebagai warga Indonesia juga bangga karena bahasa kami dipakai. Mudah-mudahan rasa itu juga dirasakan warga negara yang merasa warga Indonesia.”
Tentu saja Kang Yayan juga merasa bangga bisa memperkenalkan silat sebagai budaya Bangsa Indonesia, Di film ini, seperti film kami sebelumnya, kami bisa memperkenalkan silat sebagai budaya kita. Tapi ada kebanggaan lain buat saya, buat kami sebagai pesilat karena memperkenalkan senjata khas yakni karambit.
Nah, gimana? Apakah pernyataan Kang Yayan ini semakin membuat kamu ingin menyaksikan aksi dan dialog mereka di John Wick 3? Yuk, buruan tonton filmnya. John Wick 3 tayang di Indonesia mulai hari ini, Rabu 15 Mei 2019!
APPS TERKAIT

Games
The Pokemon Company



Notifications for Pokemon GO
1.2