Film Malaysia -Bagi masyarakat Indonesia, negara jiran Malaysia lebih dikenal musik dan penyanyinya ketimbang film-filmnya. Film-film produksi negara anggota Persemakmuran Inggris itu masih jarang dikenal ketimbang film-film dari Thailand.
Tetapi bukan berarti film-film Malaysia tidak memiliki penggemar sama sekali di Indonesia. Meski belum sebanyak Thailand, beberapa judul film Malaysia juga beredar di bioskop Indonesia, terutama di jaringan CGV.
Sebenarnya sudah sejak dulu Malaysia dan Indonesia sering terlibat memproduksi film bersama. Banyak pula film-film Indonesia yang menggunakan aktor dan aktris Malaysia. Juga sebaliknya, banyak aktor-aktris Indonesia bermain di film-film produksi Malaysia.
Nicolas Saputra, Prisia Nasution, Yayan Ruhiyan adalah antara lain aktor-aktor Indonesia yang pernah bermain film produksi Malaysia. Sebaliknya Bront Palarae dan Chew Kin Wah adalah dua aktor Malaysia yang sudah akrab bagi penonton Indonesia karena keterlibatan mereka di film-film produksi sineas Indonesia.
Sejak dua dekade terakhir industri film Malaysia mulai menggeliat kembali. Seperti di Indonesia, kecintaan masyarakat terhadap film produk bangsa sendiri makin tumbuh besar. Kualitasnya pun terus meningkat, baik dari teknis, cerita maupun visual efek.
Berikut Ini Film-film Malaysia Terbaik dan Mengesankan
1. Kisah Mat Kilau Kebangkitan Pejuang (2022)
Ini merupakan film biografi kepahlawanan terlaris tahun ini. Ditonton lebih dari 7 juta penonton di Malaysia saja. Film besutan Syamsul Yusof dan naskah ditulis Syamsul dan Shahruddin Mt Dali ini beredar di sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Mat Kilau, karakter utama film ini diperani Adi Putra, bintang kebanggaan Malaysia teratas. Dikisahkan Mat Kilau bersama ayahnya, Tok Gajah, dan teman-temannya berjuang keras melawan pendudukan Inggris.
Selain aktor-aktor Malaysia, ‘Kisah Mat Kilau Kebangkitan Pejuang’ ternyata melibatkan aktor laga kenamaan Indonesia, Yayan Ruhiyan.
2. Crossroads: One Two Jaga (2018)
‘One Two Jaga’ menyuarakan masalah imigran dan perilaku korup pejabat pemerintah. Film terbagi dalam tiga fragmen yang masing-masing fragmen saling terkait satu sama lain.
Tema yang disuarakan film ini termasuk berani mengingat Malaysia bukan negara yang menjamin kebebasan berpendapat. Film ‘One Two Jaga’ yang mendapat predikat film terbaik pada Festival Film Malaysia ke-30 ini melibatkan sejumlah aktor Indonesia sebagai pemain.
3. Interchange (2017)
‘Interchange’ mengisahkan seorang detektif (Shaherizy Sam) dan fotografer forensik bernama Adam (Iedil Putra). Mereka ingin memecahkan misteri pembunuhan.
Suatu hari memotret tetangganya di apartemen secara tidak sengaja memotret Iva (Prisia Nasution), perempuan Dayak Kalimantan. Keduanya lalu terlibat asmara dan masuk pada hal-hal di luar nalar.
Mengangkat hal-hal mistik dan supranatural masyarakat Dayak yang berada di wilayah Kalimantan, ‘Interchange’ melibatkan sejumlah aktor Indonesia, yaitu Nicholas Saputra dan Prisia Nasution.
Film besutan Sutradara Dain Iskandar Said mendapat sejumlah penghargaan di Malaysia dan mancanegara, antara lain masuk seleksi Locarno Film Festival dan Toronto International Film Festival.
4. Polis Evo (2015)
Ini tentang Khai, inspektur terbaik dalam penanganan narkoba di Kuala Lumpur. Dia mendapat tugas menyelidiki kasus operasi narkoba di Terengganu bersama rekannya, Inspektur Sani.
Tantangan tugas Khai bukan dari para mafia narkoba melainkan karakter Sani yang bertolakan dengannya. Sani tipe yang sangat patuh pada prosedur dan protokol, sementara Khai selalu menyesuaikan tindakannya berdasarkan situasi.
5. Pulang (2018)
‘Pulang’ bercerita tentang Othan, nelayan dari Melaka yang berlayar jauh meninggalkan istri dan anak tunggalnya, Omar. Othan tak kunjung pulang. Istri dan anaknya terus menunggu dan mencari 61 tahun setelah kepergian sang ayah.
Film ‘Pulang’ diadaptasi dari novel berjudul serupa. Film besutan Kabir Bhatia ini cukup ampuh menguras air mata. Kabir Bhatia dikenal sebagai sutradara yang jago dalam hal membuat kisah yang menyentuh.
6. Ola Bola (2016)
Pada 1980-an tim sepak bola Malaysia mencapai puncak keberhasilannya. Generasi masa itu disebut generasi emas yang mengharumkan negara.
Ola Bola berkisah tentang bagaimana membentuk tim nasional Malaysia. Para pemainnya berasal dari tempat berbeda dan terdiri dari tiga etnik terbesar di Malaysia, yaitu Melayu, Cina dan India. Bukan pekerjaan ringan menyatukan tiga etnik ini dalam satu tim.
7. The Journey (2014)
Bercerita tentang Bee, seorang anak perempuan dengan ayah yang konservatif bernama Uncle Chuan. Bee mempunyai kekasih bernama Benji ketika tinggal di Inggris, berniat melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
Namun niat mereka mendapat penolakan dari Uncle Chuan. Perbedaan bahasa dan budaya menjadi alasan Uncle Chuan menolak rencana pernikahan Bee dan kekasihnya.
8. Munafik (2016)
‘Munafik’ bergenre horor dan jadi film terlaris di Malaysai tahun 2016. Kisahnya tentang Adam, ulama yang kehilangan istrinya dalam sebuah kecelakaan. Adam juga punya keahlian mengusir kekuatan jahat. Adam belum sepenuhnya ikhlas atas kematian tragis istrinya.
Pada kutub lain ada Maria yang bermasalah dengan ibu tirinya sehingga dia berusaha mencari tempat untuk pelarian. Jatuhlah pada buku-buku tentang iblis. Sikapnya menjadi aneh dan mulai kerasukan roh.
Adam didatangkan untuk mengusir roh jahat dari tubuh Maria. Dari sanalah konflik dan masalah muncul. Adam bergulat melawan dirinya sendiri.
9. Kil (2013)
Berkisah tentang Akil, anak muda yang tengah dilanda depresi dan ingin mengakhiri hidupnya. Beberapa percobaan bunuh dirinya gagal. Keinginan untuk mati masih muncul tapi dia takut melakukannya.
Akhirnya dia memutuskan terjun dari jembatan, namun sebelum berhasil dia malah menyelamatkan gadis yang juga berniat bunuh diri. Lalu Akil membaca selebaran yang mempromosikan bunuh diri.
Dia mengontak nomor di selebaran itu, dan bertemu dengan seorang agen pembunuh dan meminta si agen untuk membunuhnya dengan cara apa pun.
10. The Red Kebaya (2006)
https://www.youtube.com/watch?v=CIVX4FYRu7k
Film ini berpusat pada Latiff, fotografer terkenal yang ditinggalkan orang tuanya sejak kanak. Dia spesialis memotret bangunan-bangunan tua dan tak berpenghuni di Malaysia.
Dalam perjalanan merekam gambar Latiff acap dihantui oleh gambaran masa lalu yang traumatis. Suatu hari Latiff terbawa ke 50 tahun ke belakang. Dia menyaksikan kejadian di tempat tersebut memahami masa lalunya.
Itulah 10 film Malaysia terbaik dari beragam genre yang layak kamu nikmati.